Adian: Kampanye Akbar Merupakan Kehendak Rakyat dan Perintah Negara, Tak Boleh Dihalangi Siapapun

Januari 30, 2024 - 22:21
Adian: Kampanye Akbar Merupakan Kehendak Rakyat dan Perintah Negara, Tak Boleh Dihalangi Siapapun
Wakil Deputi Kinetik Teritorial TPN Adian Napitupulu dalam konferensi pers di Media Lounge TPN, Cemara, Jakarta, 30 Januari 2024. Dalam konferensi pers ini, Adian didampingi Wakil Ketua TPN Andi Gani Nena Wea dan Ketua Tim Penjadwalan TPN Aria Bima / foto ist
Spot Iklan Tersedia (Posting Atas)

Jakarta, Maximadaily.com - Selain sebagai perwujudan keinginan rakyat untuk berkumpul, sebagai salah satu tahapan pemilihan umum, kampanye akbar juga merupakan perintah negara. Karena itu, agenda kampanye akbar seperti ‘Hajatan Rakyat’ yang digelar Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo – Mahfud MD di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu, 3 Februari 2024 mendatang, tak boleh dihalang-halangi oleh siapapun.

Spot Iklan Tersedia (Artikel 1)

Penegasan itu disampaikan Wakil Deputi Kinetik Teritorial TPN Adian Napitupulu dalam konferensi pers di Media Lounge TPN, Cemara, Jakarta, 30 Januari 2024. Dalam konferensi pers ini, Adian didampingi Wakil Ketua TPN Andi Gani Nena Wea dan Ketua Tim Penjadwalan TPN Aria Bima.

“Ini perintah negara dan keputusan negara. Tak boleh ada pihak yang dengan sengaja menghalangi kehendak rakyat di satu sisi, dan kehendak negara di sisi lain,” kata anggota DPR RI dari PDI Perjuangan ini.

Adian menambahkan, siapa saja boleh datang pada ‘Hajatan Rakyat’ 3 Februari 2024 nanti. Dari capres, cawapres, ketua partai, tokoh buruh, petani, tukang ojek, sopir angkot, dan siapa saja yang merasa bagian dari rakyat Indonesia untuk berkumpul menciptakan politik yang riang gembira. 

“Ini benar-benar ‘Hajatan Rakyat’ yang bukan hanya slogan, tapi betul-betul hajatan rakyat, sekaligus menjalankan perintah undang-undang untuk berkampanye,” tukas Adian.

Ia menambahkan, kalau penggunaan bus dipersulit, para pendukung Ganjar-Mahfud akan memakai sarana lain, seperti motor, sepeda, kereta api, hingga jalan kaki. Pihaknya ingin membuktikan, tak boleh ada satu kekuatan apapun yang akan menghalang-halangi kehendak rakyat dan tak boleh ada kekuatan apapun yang mencoba menghambat apa yang menjadi kewajiban partai politik dan calon presiden – calon wakil presiden dalam proses kampanye ini. 

“Mau sesulit apapun jalan itu akan kami tempuh. Dalam istilah pergerakan dulu, kalau tak ada rotan, akar pun jadi. Kalau tak ada peluru, pakailah batu. Kalau tak ada batu, pakailah kayu, kalau tak ada kayu, pakailah tinju. Segala pilihan cara akan kami lakukan, sampai yang terberat sekalipun,” urai aktivis 1998 ini.

Adian berkeyakinan, proses ini bukan hanya soal memenangkan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. “Perjuangan kita jauh melewati itu, melampaui dari sekadar berebut kursi kepresidenan. Ini untik memastikan Indonesia berada dalam koridor demokrasi yang sehat, hak-hak dasar rakyat terlindungi. Tak ada pengulangan masa lalu yang kelam menyakitkan kita,” tukasnya.

Bagi Adian, perjuangan para kader, relawan, dan pendukung Ganjar – Mahfud adalah untuk bersama-sama menjaga Indonesia, memastikan semua rakyat Indonesia bisa bekerja, mendapat bahan pokok murah, serta tidak ada lagi tanah yang dikuasai hanya oleh segelintir orang dalam jumlah banyak, dan juga bagaimana berlaku adil terhadap semua warga negara.

“Itu perjuangan besarnya. Cara menuju ke sana hanya dengan memenangkan Ganjar-Mahfud. Dan untuk memenangkan Ganjar-Mahfud, kita sudah menyatukan tekad, tak bisa dihalangi oleh apapun,” tegas Adian.

Adian menekankan, Pemilu merupakan momentum untuk menguji kita semua, dari presiden, menteri, kepala desa, partai politik hingga rakyat sendiri. 

“Pemilu menguji rakyat, apakah harga suara mereka sebatas harga paket sembako atau seharga ‘serangan fajar’, atau lebih tinggi dari itu. Termasuk untuk menguji siapa yang sebenarnya yang berdaulat di negeri ini, di setiap level dan di setiap tempat,” pungkasnya. (red)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow

Spot Iklan Tersedia (Posting Bawah)