Adian Napitupulu: Pemberian Pangkat Jenderal Kepada Prabowo Subianto Sakiti Korban HAM Masa Lalu
Jakarta, Maximadaily.com – Politikus PDI Perjuangan Adian Napitupulu menyatakan, pemberian pangkat jenderal kehormatan kepada calon presiden (Capres) nomor 02 Prabowo Subianto oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), menyakiti korban hak asasi manusia (HAM) pada masa lalu.
Adian menyampaikan itu pada keterangan video pemberhentian Prabowo dari dari Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) yang diunggahnya pada akun Instagram @ adian_napitupulu pada Rabu (28/2/2024).
Video pemberhentian Prabowo dari ABRI yang dibagikan kanal YouTube AP Archive, menjadi sorotan setelah Jokowi memberikan pangkat jenderal kehormatan kepada menteri pertahanan itu pada Rapat Pimpinan (Rapim) TNI dan Polri Tahun 2024 di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (28/2/2024).
“Pemberian pangkat jenderal kehormatan pada Prabowo adalah upaya Jokowi menanamkan investasi politik. Tujuannya agar Prabowo ingat bahwa Jokowi yang telah memuliakan jenderal pecatan ini menjadi pemenang Pilpres dan sekarang bisa menjadi jenderal bintang 4 kehormatan,” tulis Adrian.
“Saya yakin Jokowi sadar, pemberian gelar jenderal ini memunculkan reaksi dan banyak menyakiti para korban HAM masa lalu. Tapi karena “disetujui” oleh mantan-mantan jenderal di sekeliling Jokowi. keputusan yang melecehkan sejarah itupun tetap dilakukan,” lanjutnya.
Menurut Anggota Legislatif Fraksi PDI Perjuangan di parlemen itu, pemberian gelar jenderal kehormatan itu merupakan upaya Jokowi agar Prabowo benar-benar merasa berutang budi, tunduk, dan tidak lupa kalau sudah berkuasa nanti.
“Prabowo telah dimuliakan secara total oleh Jokowi, sampai harus melakukan upaya menghapus noda hitam sejarah pelanggaran HAM masa lalu,” tegasnya.
Lebih lanjut, Adian mengatakan, pemberian gelar jenderal kehormatan merupakan “kebaikan hati” Jokowi kepada Prabowo untuk kepentingan mengamankan anaknya, Gibran Rakabuming Raka yang saat ini menjadi Calon Wakil Presiden (Cawapres), agar juga dihormati Prabowo nantinya.
“Dengan tidak melupakan orang tuanya yang secara total telah melakukan segala upaya untuk “memuliakan” Prabowo,” tukas Adian.
Namun bisa juga dimaknai, Jokowi sebenarnya mulai tersandera dengan ketakutan dan kekhawatiran pada pilihannya sendiri. Khawatir kalau setelah dia tidak jadi presiden, Prabowo akan melupakan jasanya.
Adian menyebut, pemberian gelar jenderal ini tentu sangat berarti bagi Prabowo, karena bagi tentara, pangkat adalah suatu kehormatan yang sangat tinggi.
“Prabowo yang pernah merasa kehilangan harapan saat dipecat, tentu sangat merasa terhormat dapat kehormatan diberi bintang 4. Sentuhan hati inilah yang diharapkan Jokowi agar Prabowo tidak akan mengkhianati dirinya nanti,” ujarnya.
Momen pemberhentian Prabowo dari ABRI kembali disorot publik setelah Jokowi memberikan pangkat jenderal bintang empat kepada menteri pertahanan itu.
Video pemberhentian Prabowo dari ABRI terlihat dalam arsip di kanal YouTube AP Archive. Video itu menampilkan upacara pemberhentian Letjen Prabowo Subianto dari ABRI saat menjabat Panglima Kostrad pada 25 Agustus 1998. (red)
Apa Reaksi Anda?