Jubir TPN Ganjar - Mahfud : Syarat Pemilu Damai Adalah Jaga Netralitas, Jujur dan Adil
Jakarta, Maximadaily.com - Juru Bicara (Jubir) Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Abdullah Mansyur, mengatakan, hari ini, Selasa, 28 November 2023 dilakukan kick of kampanye perdana dalam kurun waktu 75 hari ke depan. Capres, cawapres beserta timnya dan caleg parpol juga mulai berkampanye.
"Hari pertama kami bergerak dari ujung Barat Sabang Mahfud MD dan ujung timur Merauke Ganjar Pranowo," kata Abdullah Mansyur dalam konferensi pers Komitmen Ganjar-Mahfud Pemilu Damai 2024 yang digelar Media Center TPN Ganjar-Mahfud di Rumah Cemara 19, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 28 November 2024.
Menurut Mansyur, kampanye yang dilakukan Ganjar-Mahfud diharapkan bisa mencerminkan kondisi sesungguhnya menatap Indonesia ke depan. Yakni melihat di garda terdepan bangsa Indonesia, dari wilayah paling barat dan paling timur. Pada saatnya nanti akan bertemu di satu titik di Pulau Jawa. Namun tempatnya di mana belum ditetapkan.
"Kami bersyukur juga sudah difasilitasi KPU melakukan pakta integritas komitmen pemilu damai. Namun harus diingat syarat pemilu damai adalah jujur adil dan luber," kata Mansyur.
Mansyur menegaskan, komitmen pasangan calon (Paslon) Ganjar-Mahfud menjalani pemilu dengan damai dan riang gembira.
"Relawan juga sudah rakornas dan semua berpegang kampanya pada aturan hukum yang ada. Relawan tahu mana yang benar dan salah," kata Mansyur.
Semua unsur yang ada di TPN, kata Mansyur, semua sudah berkomitmen menjalani pemilu dengan damai.
"Kalaupun ada sedikit khilaf sepanjang bisa ditolerir dan diperbaiki maka bisa dilakukan perbaikan," kata dia.
Menurut dia, masa kampanye 75 tahun ke depan TPN Ganjar-Mahfud hanya bisa berharap dan meraba-raba apa yang akan terjadi di depan. "Sebab di luar sana ada dua pasangan lain, kami berbaik sangka jalankan hal sama," kata Mansyur.
Di samping itu, kata Mansyur, juga ada penyelenggara pemilu. Yakni, KPU yang harus bisa berpegang pada independensi dan netralitas, tidak boleh berpihak satu calon, baik kebijakan maupun sikap dan perilaku petugasnya.
"Kepada Bawaslu kami sangat berharap bisa menjalankan peran dan fungsi sebagai mana mestinya. Menjalankan perannya," kata Mansyur.
Menurut dia, Bawaslu jangan sampai seperti ilustrasi petugas berjaga di jalan, hanya menunggu orang salah lalu ditertibkan.
"Bawaslu bisa proaktif baik terhadap peserta atau pun penyelenggara pemilu. Bisa melakukan preventif hingga dugaan pelanggaran pemilu tidak terjadi," kata Mansyur.
Mansyur berharap, aparat penegak hukum juga harus menjaga netralitas. Jangan hanya manis di bibir tapi harus betul-betul direalisasikan di lapangan.
"Misalnya mungkin keluarga polisi punya hak memilih tapi diharapkan tidak berkampanye," kata dia.
Selain itu juga ada jutaan aparatur sipil negara (ASN) yang diharapkan betul-betul menjaga netralitas untuk tidak menunjukkan keberpihakan kepada satu calon. Juga jangan gunakan simbol gerakan tangan supaya tidak menimbulkan interpretasi di masyarakat.
"Komitmen internal kami di TPN Ganjar-Mahfud jangan ditanya. Komitmen eksternal kami juga berharap menjaga pemilu benar benar luber dan jurdil," kata Mansyur.
Menurut Mansyur, sejauh itu aparat negara masih on the track jaga netralitas. Meski begitu perlu ada pihak lain, utamanya media massa dan masyarakat yang juga turut menjaga netralitas aparat negara. (red)
Apa Reaksi Anda?