Seruan Agar PM Israel Mundur Semakin Menguat

Maret 18, 2024 - 14:46
Seruan Agar PM Israel Mundur Semakin Menguat
Senator AS Chuck Schummer Yang Pertama Kali Mendesak Netanyahu Mundur / Foto: VOA
Spot Iklan Tersedia (Posting Atas)

Jakarta, Maximadaily- Dalam wawancara dengan stasiun televisi Fox News hari Minggu (17/3), Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu merespons kritik yang semakin keras dari sekutu terdekatnya, Amerika Serikat, atas kepemimpinannya dalam menangani perang Israel-Hamas. Ia mengatakan, tekanan itu tidak akan menghentikan Israel untuk mencapai “kemenangan total.”

Spot Iklan Tersedia (Artikel 1)

Ketua fraksi Demokrat yang mayoritas di Senat AS Chuck Schumer, yang merupakan pejabat Yahudi paling senior di Amerika dan pendukung utama Israel, menyerukan agar Israel menyelenggarakan pemilu baru, karena Netanyahu sudah “tersesat,” ungkapnya. Biden lantas mengungkapkan dukungannya terhadap pernyataan Schumer, yang ia sebut “pidato yang bagus.”

Netanyahu menyerang balik.

“Saya rasa pernyataan (Senator Chuck) Schumer sangat tidak pantas. Saya rasa kami bukan "republik pisang". Rakyat Israel akan memilih sendiri kapan pemilu akan digelar, siapa yang mereka pilih – bukannya disodorkan kepada kami. Mencoba mengganti pemimpin terpilih di negara demokrasi yang merupakan sahabat dan sekutu setia Amerika adalah hal yang keliru untuk dilakukan kapan pun juga, tetapi terutama pada masa perang,” ungkap Netanyahu.

Republik pisang adalah sebutan bernada merendahkan untuk negara dengan kondisi politik dan ekonomi yang tidak stabil.

cepat mengungkapkan kemarahan mereka atas kritik Schumer dan menuduh pemimpin Partai Demokrat itu melanggar aturan tak tertulis untuk tidak mencampuri urusan politik elektoral sekutu dekat.

Sementara itu, ribuan warga Israel turun ke jalan Sabtu (16/3) malam. Mereka menuntut disetujuinya kesepakatan pembebasan sandera yang diculik Hamas, sekaligus digelarnya pemilihan umum.

Polisi Israel menggunakan meriam air untuk membubarkan para pengunjuk rasa yang menuntut pemerintahan Netanyahu mengundurkan diri.

Mereka marah pada cara Netanyahu dan pemerintahannya mengelola perang melawan Hamas, yang kembali pecah setelah kelompok militan Palestina itu melancarkan serangan mendadak ke Israel selatan pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 warga Israel. Hamas juga menyandera sekitar 250 orang. (AP)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow

Spot Iklan Tersedia (Posting Bawah)