Undang 3 Petinggi Paslon di Pilpres 2024, Ilham Habibi Tak Ingin Prinsip-prinsip Demokrasi Dinodai

Februari 7, 2024 - 23:48
Undang 3 Petinggi Paslon di Pilpres 2024, Ilham Habibi Tak Ingin Prinsip-prinsip Demokrasi Dinodai
Spot Iklan Tersedia (Posting Atas)

Jakarta, Maximadaily.com - Kepala Badan Riset dan Teknologi Kamar Dagang dan Industri Indonesia (BRITEK KADIN) Ilham Akbar Habibie mengundang petinggi dari setiap tim pemenangan paslon di Pilpres 2024.

Spot Iklan Tersedia (Artikel 1)

Hadir sebagai narasumber Co-Captain Timnas Anies-Muhaimin, Sudirman Said; Anggota Dewan Pakar TPN Prabowo-Gibran, Muhammad Sirod; dan Sekretaris TPN Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto.

Ilham menyampaikan seluruh pihak harus menjaga prinsip-prinsip demokrasi dalam setiap pemilu. Meski ada banyak perkembangan, menurut putra Presiden Ketiga RI BJ. Habibie ini menganggap pentingnya bagi anak bangsa untuk menjaga demokrasi.

"Kita memastikan bahwasanya kualitas daripada demokrasi kita itu selalu lebih baik, dan Insyaallah mudah-mudahan tidak ada kemunduran. Tetapi itu memang tidak datang dengan sendirinya. harus kita secara aktif kita berpartisipasi untuk memastikan bahwa itu tidak terjadi," kata dia di Habibie & Ainun Library, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (7/2/2024).

Ilham juga menyampaikan sengaja membawa para narasumber ke perpustakaan ini karena memang ingin mengeluarkan pesan dari Habibie tentang kebudayaan, politik, sejarah Indonesia.

Menurut Ilham, Habibie juga pernah berpesan kepada dirinya betapa pentingnya menjaga demokrasi. Dia menambahkan terdapat satu artikel yang sering dikutip sang ayah bahwa tiga negara demokratis di dunia ialah India, Amerika Serikat, dan Indonesia. Ketiganya mempunyai latar belakang budaya dan agama yang berbeda.

"Kalau di AS mungkin lebih ke Nasrani, India ke Hindu, di kita lebih ke Islam. Tapi artinya apa? Ketiga-tiganya bisa berdemokrasi, jadi affinity di antara agama dan demokrasi sebetulnya tidak sekuat orang pikir. Demokrasi bisa diwujudkan di mana pun saja," jelas dia.

Meski demikian, Ilham menilai fondasi untuk menjaga demokrasi tetap terjaga ialah menjaga hak asasi manusia.

"Bahwasanya kita mau memberikan hak universal, hak yang terdiri dari kebebasan dan juga semacam keterbukaan dan sebagainya, ada kebersamaan dari segi hak yang sama untuk semuanya. Ini adalah satu hal yang kita share dengan negara seperti India dan Amerika Serikat," jelas dia.

Sementara itu, Sudirman menambahkan Megawati Soekarnoputri merupakan salah satu presiden Indonesia yang menjaga demokrasi. Menurut dia, Megawati juga turut nencetak anak bangsa terbaik untuk menjadi pemimpin.

Sudirman yang duduk di sebelah Sekjen PDIP Hasto Kriatiyanto lalu menceritakan percakapannya dengan Megawati.

"Saya sendiri mengatakan kepada Bu Mega. 'Ibu, Ibu itu diam-diam adalah talent scouter yang baik'. Pencari bakat yang luar biasa," kata Sudirman.

"Maksudnya bagaimana? Di dalam tim Ibu itu satu menjadi presiden, tiga menjadi wakil presiden itu. Pak SBY adalah menterinya Ibu Mega, Pak JK menterinya Bu Mega, Pak Boediono menterinya Bu Mega, Pak Hamzah Haz pun menterinya Bu Mega," kata Sudirman.

Tak hanya itu, lanjut Sudirman, Megawati bisa memunculkan banyak kader yang berkualitas.

Selain itu, lanjut dia, Megawati juga patut dicatat ketika berkuasa, sebenarnya bisa menggunakan instrumen kekuasaannya, tetapi waktu itu memilih untuk tidak menggunakannya dan berkompetisi dengan baik

"Dan sebetulnya Beliau juga punya hak prerogatif atau privilege yang luar biasa untuk serba memudahkan, sebab putra-putrinya sudah ikut politik, tetapi juga tidak ikut digunakan. Komitmennya pada konstitusi sangat luar biasa sampai hari ini saya kira, bukan karena saya bicara di sebelahnya Mas Hasto. Tetapi itu salah satu negarawan yang betul-betul menjaga Konstitusi," jelas Sudirman. (red)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow

Spot Iklan Tersedia (Posting Bawah)