Indonesia Darurat Judi, Ini Perintah Prabowo Subianto
Jakarta, Maximadaily – Saat ini, Indonesia memang menghadapi tantangan besar terkait dengan judi online. Meskipun perjudian secara umum dilarang di Indonesia berdasarkan hukum yang berlaku (seperti Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1974 tentang Penertiban Perjudian), praktik perjudian online terus berkembang pesat, terutama dengan kemajuan teknologi dan akses internet yang semakin luas.
Presiden RI Prabowo Subianto saat berkunjung ke luar negeri pada 8-24 November 2024 dalam rangkaian acara KTT APEC. Dalam rapat paripurna yang diselenggarakan di Kantor Presiden pada hari Rabu (6/11/2024) lalu, Prabowo menitip 4 hal ke jejeran menteri di Kabinet Merah Putih.
Kepala Komunikasi Kantor Presiden (PCO) Hasan Nasbi mengatakan, salah satu yang ditekankan Prabowo adalah persoalan judi online. Selain itu juga persoalan narkoba, penyelundupan, dan korupsi.
Dalam kesempatan itu juga, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengatakan sesuai arahan Prabowo, maka semua pihak harus memerangi judi online.
"Pesan beliau kali ini adalah bekerja sama dengan baik. Tadi disebutkan beberapa institusi atau lembaga, Polri, Jaksa Agung, kemudian juga Kemenko Polkam, dan bahkan tidak tertutup tiga itu, tapi semuanya bekerja sama, tidak boleh ada beking-bekingan. Ini bahasa beliau, tidak boleh ada yang membeking, yang membantu atau apapun itu," kata Meutya.
Sementara itu Psikiater dr Lahargo Kembaren, SpKJ menilai bahwa masyarakat Indonesia saat ini berada pada fase darurat kecanduan judi online. Hal ini didukung dengan data Indonesia merupakan salah satu negara dengan kasus judi online tertinggi.
Menurut dr Lahargo, secara klinis perilaku ini dinamakan pathological gambling atau judi patologis. Kondisi ini terjadi ketika seseorang tidak lagi bisa mengontrol atau mengendalikan dorongan untuk berjudi, meski mereka jelas-jelas mengetahui dampak negatif yang bisa muncul.
"Masalah keuangan, kerugian finansial sampai pada kebangkrutan karena habisnya tabungan dan aset untuk berjudi atau untuk membayar hutang akibat pinjaman yang dilakukan untuk modal berjudi dengan taruhan dalam jumlah yang sangat berlebihan dan tak masuk akal," terang dr Lahargo seperti yang dikutip detikcom, Jumat (8/11/2024).
Di wilayah DKI Jakarta sendiri, saat ini dilaporkan ada hampir 100 orang yang menjalani rawat inap di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) akibat kecanduan judi online.
Alasan Mengapa Judi Online Semakin Menjamur di Indonesia
Beberapa alasan mengapa judi online semakin marak di Indonesia antara lain:
- Akses Internet yang Lebih Luas: Dengan peningkatan jumlah pengguna internet di Indonesia, banyak orang bisa mengakses situs-situs judi online dengan mudah melalui perangkat mobile maupun komputer.
- Kurangnya Pengawasan yang Efektif: Meskipun pemerintah dan otoritas terkait berusaha memblokir situs judi online, pengawasan yang efektif masih menjadi masalah. Banyak situs judi online menggunakan teknik canggih untuk menghindari pemblokiran atau menyamarkan identitas mereka.
- Anonymity dan Kemudahan Transaksi: Judi online menawarkan anonimitas yang membuat pemain merasa aman dalam melakukan transaksi. Selain itu, kemudahan dalam melakukan deposit dan penarikan uang melalui berbagai metode pembayaran online, termasuk dompet digital, semakin menarik bagi banyak orang.
- Iklan dan Promosi yang Menarik: Banyak situs judi online menawarkan bonus dan promosi menarik untuk menarik pemain baru, yang sering kali dapat mengundang orang untuk mencoba peruntungan mereka meskipun menyadari risikonya.
- Kurangnya Edukasi dan Pemahaman: Banyak orang, terutama di kalangan remaja, tidak sepenuhnya menyadari dampak negatif dari judi online, seperti kecanduan judi, kerugian finansial, dan masalah sosial lainnya. Kurangnya pemahaman ini sering kali menjadi salah satu faktor yang memicu mereka untuk terlibat dalam aktivitas ini.
Sebagai informasi, per 3 November sejak Meutya Hafid dilantik sebagai Menkomdigi selama 2,5 minggu, Komdigi telah memblokir lebih dari 220 ribu konten terkait judi online di internet.
"Kami bukan menganggap ini prestasi berlebihan, ini memang seharusnya seperti itu, tapi untuk teman-teman pahami juga ini mungkin dalam kurun waktu 2 setengah minggu yang terbesar dari yang pernah dilakukan sebelumnya. Belum cukup, kita akan kejar terus," pungkasnya.
Apa Reaksi Anda?