Pemilik Aplikasi Telegram Ditangkap Polisi di Prancis
Pemilik Aplikasi Telegram Ditangkap Polisi di Prancis
Jakarta, Maximadaily - CEO Telegram, Pavel Durov ditangkap di Bandara Bourget, Prancis, pada Sabtu (24/8) malam waktu setempat. Saat itu, Durov sedang bepergian dengan jet pribadinya.
Di mana di dalam surat itu disebutkan bahwa penangkapan ini sebagai langkah awal dari penyelidikan polisi. Salah satunya, terkait kemungkinan aktivitas kriminal yang akan terus berlanjut tanpa hambatan di aplikasi pengiriman pesan tersebut.
Untuk diketahui, Telegram yang dienkripsi memiliki hampir satu miliar pengguna. Bahkan, kehadirannya sangat berpengaruh di Rusia, Ukraina, dan negara-negara bekas Uni Soviet.
Pada tahun 2013, ia meluncurkan Telegram. Platfrom perpesanan instan ini penggunanya terus meningkat selama bertahun-tahun, bahkan mencapai 100 juta pengguna pada 2016.Telegram juga diperingkatkan sebagai salah satu platform media sosial utama setelah Facebook, YouTube, WhatsApp, Instagram, TikTok, dan Wechat.
Kemudian, bertambah menjadi 300 juta pengguna pada tahun 2019, hingga kini ditaksi telah memiliki 1 miliar pengguna. Hal itu pula yang membuat harta kekayaan Durov meningkat mencapai USD 15,5 miliar hingga April 2024. Bahkan, dalam catatan Forbes, Durov tercatat sebagai orang terkaya ke 122 di dunia.
Sempat tinggal di Prancis pada Agustus 2021, kemudian ia dan perusahaannya pindah ke Dubai pada tahun 2017. Berusia 39 tahun, kini ia merupakan warga negara UEA, dan tinggal di Dubai. Latar belakang pendidikannya adalah Master of Science, dari Saint Petersburg State University.
Apa Reaksi Anda?