Ini Respon Rusia Usai Donald Trump Kembali Jadi Presiden AS
Jakarta, Maximadaily - Kantor Kepresidenan Rusia, Kremlin, menyampaikan respons terkait kemenangan Donald Trump sebagai Presiden AS dalam pemilihan umum 5 November lalu. Hal ini disampaikan langsung oleh Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov.
Dalam pernyataannya, Peskov mengatakan Moskow akan menilai kepemimpinan Trump jika ada aksi konkret untuk mengurangi ketegangan antara Washington dengan negara itu.
Ia menambahkan jika sejauh ini belum ada rencana Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengucapkan selamat secara langsung kepada Trump mengingat hubungan kedua negara yang panas.
"Kami akan mengambil kesimpulan berdasarkan langkah-langkah konkret dan kata-kata konkret. Saya tidak mengetahui rencana presiden [Putin] untuk memberi selamat kepada Trump atas pemilihan tersebut," ungkap Peskov, dikutip dari AFP, Kamis (7/11/2024).
Terpilihnya Trump terjadi saat hubungan AS-Rusia panas akibat serangan Moskow ke Ukraina. Washington memilih untuk membantu Kiev dalam perangnya itu dengan memberikan bantuan persenjataan dan bantuan lainnya.
Dinamika peperangan ini pun telah memanaskan retorika nuklir antara dua kekuatan besar global itu. Wakil Komisi Pertahanan Rusia yang juga mantan Presiden, Dmitry Medvedev, bahkan telah mengangkat narasi bila perang nuklir akan benar-benar terjadi antara keduanya.
Trump dikenal dengan pendekatannya yang lebih ramah dan pragmatis terhadap Rusia selama masa kepresidenannya dahulu, yang berbeda dengan kebijakan lebih keras yang diambil oleh pemerintahan Presiden Joe Biden. Banyak yang memperkirakan bahwa Rusia akan menyambut baik kembalinya Trump karena hubungan pribadi yang ia bangun dengan Vladimir Putin dan kebijakan luar negeri yang lebih bersifat isolasionis dan pro-Rusia.
Selama masa kepresidenannya, Trump sering menghadapi tekanan dari anggota Kongres dan sekutu internasional terkait sanksi terhadap Rusia, namun ia lebih sering menunjukkan sikap untuk meringankan atau bahkan menghapus beberapa sanksi. Jika Trump kembali, kemungkinan besar ia akan berusaha untuk meredakan ketegangan ekonomi dengan Rusia dan mungkin akan mengkaji kembali kebijakan sanksi yang dikenakan terhadap negara tersebut, terutama yang terkait dengan Krisis Ukraina, intervensi pemilu, dan cyber attack.
Apa Reaksi Anda?