Roatex Siap Terapkan Pembayaran Tol Nirsentuh di Indonesia
Jakarta-Maximadaily, Indonesia siap untuk menerapkan sistem pembayaran tol nirsentuh atau multi-lane free flow (MLFF) pada tahun 2025. Sistem ini menggunakan teknologi tanpa sentuhan yang memungkinkan pengguna jalan tol untuk melakukan pembayaran secara otomatis tanpa harus berhenti atau memperlambat kendaraan di gerbang tol.
Sistem MLFF ini menggunakan teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS) dan aplikasi khusus yang dapat mendeteksi pergerakan kendaraan saat melewati jalur tol. Dengan adanya sistem ini, proses pembayaran diharapkan menjadi lebih cepat dan efisien, mengurangi kemacetan yang sering terjadi di gerbang tol, serta menghemat waktu bagi para pengemudi.
PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) menyatakan kesiapannya untuk segera menerapkan sistem pembayaran tol tanpa sentuh (nirsentuh) berbasis satelit atau Multi Lane Free Flow (MLFF) di Indonesia, baik dari sisi sistem maupun teknologi, sesuai dengan kontrak yang telah disepakati dengan pemerintah Indonesia.
"Roatex memiliki komitmen kuat untuk menyelesaikan proyek MLFF sesuai dengan kontrak yang telah kami tandatangani dan sepakati bersama pemerintah melalui Kementerian PUPR pada tahun 2021, dan dari segi sistem dan teknologi kami sangat siap," ujar Attila Keszeg, Presiden Direktur PT Roatex Indonesia dalam keteranganya, Rabu 6 Oktober 2024 di Jakarta.
Attila menyampaikan Roatex siap menerapkan sistem pembayaran tol tanpa sentuh berbasis satelit atau GNSS-based MLFF di Indonesia, mencakup aspek sistem dan teknologi, sesuai kontrak dengan pemerintah Indonesia melalui Kementerian PUPR pada 2021.
Attila juga menyatakan kesiapannya untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak guna memberikan pelayanan yang optimal bagi masyarakat Indonesia, sembari memanfaatkan peluang dan potensi yang dimiliki Roatex untuk berkontribusi bagi Indonesia.
"Kami menunggu untuk memulai. Kami siap untuk berkolaborasi karena saat ini teknologi sudah mampu untuk diterapkan" ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur RITS Reinaldi Hutomo menegaskan bahwa MLFF merupakan proyek bilateral antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Hongaria yang dimulai pada Maret 2021. Pengembangan MLFF menggunakan Foreign Direct Investment (FDI) Pemerintah Hongaria sebesar 300 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau menggunakan kurs saat ini senilai Rp 4,7 triliun.
Untuk pengembangan teknologi hingga uji coba MLFF secara internal, separuh anggaran FDI tersebut atau sekitar 150 juta dolar AS sudah diserap.
"Hingga saat ini sudah setengah lebih lebib sedikit dana yang sudah terpakai" ujar Aldi.
Aldi juga menegaskan bahwa teknologi MLFF siap dan saat ini RITS menunggu kesiapan pemerintah untuk menerapkannya.
Apa Reaksi Anda?